Halaman

MERRY CHRISTMAS :)

Minggu, 30 Oktober 2011

Kisah Natal

Kisah Natal Terakhir


Kisah Natal Terakhir Angel berlari cepat menuju sebuah lapangan luas yang terdapat di sekitar desanya. Ia berhenti dengan kelelahan memandang langit, sebuah pesawat terbang melintas di angkasa. Rambutnya yang panjang terbuai oleh angin yang melewatinya. Ia terdiam memandang pesawat yang perlahan mulai menghilang. Arif yang berlari menyusulnya tiba terlambat, pria itu juga kelelahan dengan memegang lututnya.
"larinya cepat banget sih?" tanya arif
"Iya kalau ga cepet nanti ga bisa liat lagi...!"
"memangnya penting sekali ya!"
"penting dong.. aku mau kelak bisa terbang juga seperti pesawat tadi..!"
"Hm... kita ini masih 9 tahun Angel. Mana bisa sih kita naik pesawat. Lagian mau kemana? !"
"hm.. aku mau jadi pramugari.. sapa tau bisa terbang kapan saja hehehe!"
"ok kalau kamu jadi pramugari, aku mau jadi pilotnya, ya!"
"huh.. mana bisa. Kata pak guru kan gigi ompong ga boleh jadi pilot!" tunjuk Angel pada arif yang gigi nya ompong.
"ya sudah kalau gitu.. aku pulang saja!"

Arif terlihat marah kemudian berjalan meninggalkan Angel , Angel berusaha mengejarnya...kedua anak manis tersebut menghilang diantara lapangan luas penuh dengan rumput indah dan sejuk.
Arif pulang kerumah dengan perasaan marah karena dikatakan ompong. Namun hatinya menjadi sejuk ketika sebuah pohon natal menghiasi ruangan tamu di rumahnya. Ia pun kegirangan melihat pohon yang di lampunya menyala dengan indah. Ibunya mendekati bersama seseorang yang tak ia kenal.  Arif melirik orang asing baginya
"Ibu, pohon ini punya siapa? Ibu beli ya?" tanya arif
"Ga kok. Ini kado dari Om Hendra , ayo beli salam!!"

Arif kebingungan melihat sosok pria asing di rumahnya tersebut. Dan kemudian ia hanya menuruti ibunya memberikan salam.Ternyata pria itu adalah kekasih baru ibunya setelah ayahnya meninggal karena kecelakaan.  Dan natal ini adalah tahun ketiga ketika ayahnya pergi.  Arif pun tak sabar menunggu natal yang akan datang 3 hari lagi.  Setelah itu ia pergi menuju rumah Angel yang adalah seorang anak dari pak Liong. Pemilik toko kelontong disekitarnya.  Angel terlihat sedang menjaga warung ayahnya.
"Angel.. main kerumahku yuk?" ajak Arif
"ah nanti papa marah, lagi ga ada orang di toko neh, emang rumahmu ada apa?"
"dirumahku ada pohon natal loh.. mau liat ga, besar dan indah banget!!"
"hm.. masa sih. kamu beli dimana?"
"ada om yang baik yang kasih aku , aku pengen kamu liat.. ayo cepat!"
"tapi di toko ga ada orangnya.. gimana dong!"
"ya gapapa kan Cuma sebentar saja... !"
"ya,.. jangan deh.. aku juga lagi masak air . ntar ga ada yang jagain..!"
"sebentar saja..  ayo ayo.. !"

Arif menarik tangan Angel , Angel pun akhirnya ikut arif karena ia penasaran dengan pohon natal yang diberikan oleh om Sulis. Ketika tiba dirumah Arif, keduanya langsung bermain disekitar pohon natal, begitu takjubnya terhadap pohon tersebut. Maklum di daerah mereka yang mayoritas adalah Budha dan Konghucu jarang sekali ada perayaan natal terlebih pohon natal. Arif dan Angel memandang pohon tersebut dan mulai berandai kecil.
"Angel, natal ini mau kado apa ?"
"Hm.. aku mau apa ya..bingung? Arif?"
"aku mau ntar besar nanti. Jadi pilot, dan mau perbaiki gigi aku supaya nanti Angel ga malu punya pilot kayak Arif!"
"hahaha. Lucu kamu. Kalau aku mau, nanti kelak aku bisa bikin sebuah taman dengan pohon natal yang banyak. Terus aku duduk disana dan menunggu sinterklas datang , mungkin ga ya!"
"mungkin dong.. semua kan diberkati kalau natal.. kita berdoa saja.. setuju!"

Dan kedua nya pun berdoa dalam sebuah keheningan lampu kedap kedip yang bercahaya. Dan terdengar sebuah teriakan dari orang orang diluar rumah yang mengatakan " KEBAKARAN" . kedua anak itu dengan cepat keluar rumah dan melihat kerumunan orang yang sedang sibuk mengambil air dan sumber api itu berasal dari rumah Angel.
Angel terlihat menangis dan menyesal. Ia lupa mematikan kompor minyak dirumahnya. Dan arif pun memeluk sahabatnya. Ia pun merasa bersalah. Keduanya menangis dan api besar mengakhiri semuanya termasuk rumah Angel.

Beberapa hari kemudian...
Natal tiba dan Angel datang kerumah Arif bersama orang tuanya. Arif menatap sahabatnya dengan kesedihan di hari natal. Musibah kebakaran tersebut membuat orang tua Angel memutuskan untuk pindah ke kota lain. Memulai hidup baru. Arif menangis tak rela Angel pergi darinya. Ia berteriak pada ibunya
"ibu, jangan kasih Angel pergi bu, Arif ga punya teman lagi kalau Angel pergi... ibu.." pinta Arif sambil menangis
"ibu tidak bisa , nak. Itu sudah jalan mereka. ..!" dengan menyesal..

Arif tak menyerah ia pun memohon pada ayah Angel yang saat itu ada disana. Sedangkan Angel hanya terdiam di pelukan sang ibu, ia menangis menatap sahabatnya. Menyadari perpisahan telah didepan mata.
"paman. Jangan bawa Angel. Jangan bawa Angel..!"

Ayah Angel terdiam dan tersenyum. Kemudian mereka pamitan. Arif berteriak histeris tak rela Angel pergi, Angel yang shock karena kebakaran masih tak dapat bicara karena ketakutan. Akhirnya mereka pun berpisah di hari natal yang harusnya menjadi hari indah untuk Arif bersama Angel..
Angel pergi ke kota dan Arif pun kehilangan sahabatnya, beberapa hari kemudian Arif sakit keras. Dan di akhirnya dengan keputusan jarangnya rumah sakit di daerah mereka. Akhirnya Arif di pindahkan ke kota. Dan om yang menikahi ibu Arif adalah keturunan Malaysia dan akhirnya demi mempertimbangkan masa depan Arif, mereka pun memboyong Arif ke Malaysia. Desa itu pun kehilangan dua anak kecil yang ceria untuk selamanya.

15 tahun kemudian....
Didalam sebuah pesawat terbang
Arif kini telah menjadi pria dewasa berusia 24 tahun bekerja di sebuah perusahaan asing. Wajahnya yang ganteng dan telah menjadi warga Malaysia. Ketika itu ia berkunjung dalam rekan bisnis di Jakarta. Ia tertidur di dalam pesawat dalam menuju perjalanan ke Jakarta,  tanpa ia sadari pesawat telah lepas landas, dan ia pun menjadi satu satunya orang yang berada di pesawat.
Seorang pramugari cantik datang menyapanya. Dan menepuk bahunya hingga terbangun.
"pak... uda sampai loh, ga mau turun!" ujar pramugari tersebut
"oh ya.. maaf aku kelelahan.. !" Arif menatap jam tangannya hingga ia merasa jam meetingnya akan tiba dan ia terburu buru hingga meninggalkan laptopnya di bilik pesawat

Beberapa saat kemudian. Pramugari yang membangunkan arif menemukan laptop arif. Ia pun mencoba mengejar arif namun terlambat pria itu telah pergi jauh. Ia hanya tersenyum kecil menatap laptop tersebut. Seorang rekan pramugari mendekat
"Angel, itu laptop siapa?"
"ga tau, tadi ada penumpang ketinggalan , kayaknya aku inget deh wajahnya.semoga nanti dia datang lagi ambil.. !"
"kamu bukannya today hari off kan.. mau cuti 2 bulan.. emang kenapa sih!"
"hehehe.. ada deh.. jadi gimana ini laptop ! titip ke siapa ya!|
"aduh.. kayak gini susah, mending kamu bawa saja. Ntar kalau dia cari aku kasih no hp kamu, jadi gampang kan..!"
"eh.. gimana ya.. !"
"ya lah. Kan ini pesawat muter terus. Biar gampang saja..ok ok!"
"yauda deh..!"
***
Arif baru saja menyelesaikan rapatnya di jakarta. Ia pun menyadari laptopnya telah hilang dan segera ia menelepon bagian custemer service dari pesawat tersebut. Ia pun mendapat jawaban untuk menghubungi Angel.
"Angel,, nama yang tak asing..!" ujar Arif dalam hati.
Setelah mendapatkan no kontak Angel, ia pun menelepon Angel. Namun tidak ada jwbn. Masuk dalam jaringan offline.

Angel pulang dengan cepat. Kemudian menuju ke rumahnya di sebuah sudut kota Jakarta. Ayahnya tergeletak lemas dirumahnya. Ibunya telah meninggal 2 tahun lalu. Ayahnya yang sakit sakitan mulai cemas untuk memikirkan keadaannya. Ia pun berharap Angel segera menikah agar ia dapat pergi dengan tenang. Angel menyadari keadaan semakin rumit. Itu adalah permintaan terakhir Angel.
"sabar ya, pak. Angel pasti dapat yang terbaik untuk permintaan ayah. Sekarang yang penting adalah ayah sehat dulu ya.!"
Ketika ia menuju kamarnya ia mendapatkan sebuah mailbox dari no Arif. Ia pun menelepon Arif. Dan inilah pebincangan setelah lama tak bersua
"ini siapa?"
"saya Arif. Saya kehilangan laptop di pesawat, operator bilang untuk mencari anda.. benar!"
"oh ya.. kita bisa ketemu di suatu tempat dan saya antarkan laptop anda!"
"yauda .. di hotel Borobudur tempat saya bagaimana!"
"boleh.. ok nanti malam ya..!"
"ok..!"

Beberapa saat kemudian malam tiba. Arif menunggu di ruang loby. Dengan rapi untuk menunggu kedatangan Angel. Hatinya penasaran dengan nama Angel yang begitu membekas di hatinya. Angel datang dalam keadaan hujan besar di luar. Dan ketika tiba. Arif menatapnya dengan penuh arti.
"ini. laptop anda.. !"
"terima kasih.. mau minum kopi..!"
"ehm tidak terima kasih, mungkin saya pulang!"
"tapi diluar hujan. Sebagai ungkapan terima kasih biar saya traktir anda kopi untuk hangatkan badan!
"ok.. kalau gitu kopi tanpa gula..!"

Secangkir kopi tanpa gula terletak di meja lobby.
"sepertinya anda ini bicara dalam bahasa melayu ya..!" tanya Angel
"iya saya orang Malaysia..!"
"oh,.. pantas saja.. lalu ada sedang bisnis disini!"
"iya meeting dengan rekan.. kalau anda sendiri pramugari sejak lama!"
"baru dua tahun lalu.. !"

Dan pembicaraan hangat itu pun terjadi tanpa mereka sadari mereka adalah sepasang sahabat di masa kecil dahulu. Hujan meredah dan Angel pun pergi tanpa pernah tak jika pria itu adalah sahabat kecilnya.
2 tahun kemudian, Arif kembali ke negerinya dan beberapa saat kemudian ia bertunangan dengan seorang wanita Malaysia. Kemudian Angel mendapatkan kesedihan ketika ayahnya meninggal dan ia pun membawa ayahnya kembali ke kampung halaman untuk di makamkan. Sejak saat itu Angel memutuskan untuk tinggal di kampung halamanya, ia bekerja pada sebuah pelayanan di daerahnya. Tanpa ia sadari natal telah mejadi semarak di desa yang ia tinggalkan 17 tahun lamanya. Banyak diantara penduduk mulai memeluk agama kristen. Ia pun bekerja pada palayanan gereja di desanya.
Suatu ketika Arif berkunjung ke kampung halamanya bersama ibunya. Ibunya yang telah berumur ingin bertemu dengan kerabatnya di hari tuanya untuk merayakan natal Arif pun pulang ke kampung bersama tunangan dan ibunya.  Ia pun mulai teringat akan kenangan masa lalu di desanya. Ia pun masih teringat kenangan bersama Angel. Untuk mengenang semuanya. Ia pun mengajak tunangannya ke sebuah lapangan luas yang masih ada di kampungnya. Untuk melihat langsung sebuah pesawat terbang melintas di atasnya.
Ketika ia pergi menuju ke tempat tersebut. Angel pun berpikir hal yang sama. Namun ia datang lebih awal untuk melihat sebuah pesawat terbang melintas di atas kepalanya. Dari kejauhan Arif dan tunangannya datang bersama. Melihat sosok yang tak asing berdiri di antara lapangan luas itu, Arif mendekati dan ia terkejut melihar pramugari yang pernah mengantarkan laptopnya.
"anda kan?"
"iya,, saya pramugari.. yang dulu antarkan laptop anda!"
"kamu sedang apa disini..!"
"mencoba mengenang masa lalu..!"
"dan masa lalu kamu adalah.. melihat sebuah pesawat diangkasa!" tebak Arif

Angel terkejut arif tau apa yang ia pikirkan
"kok kamu tau..?" Angel mulai bingung
"aku.. sudah menduga sejak awal bertemu kamu.. kamu.. adalah Angel yang pernah menjadi sahabat kecilku...!" ujar Arif dengan perasaan senduh dan wajah memerah hendak menangis
"kamu.. Arif.. tapi bagaimana bisa menjadi orang malaysia..!"

Angel pun tak dapat berkata apapun , keduanya saling memandang penuh perasaan gundah dan sedih. Tak mereka sadari Gina  tunangan Arif menatap keduanya dengan bingung. Keduanya berlinang air mata. Dan ini adalah sebuah pertemuan kembali yang terulang dengan kenangan yang sama.
Angel menatap Gina dengan pertanyaan
"ini tunangan aku.. Gina!" ujar Arif
"selamat ya.. !!"

Arif pun mengundang Angel untuk datang kerumahnya merayakan natal bersama. Pertemuan dengan ibu Arif telah membawa sejuta kerinduan dan kenangan masa lalu. Dan natal kali ini menjadi natal paling indah untuk Arif. Ia mendapatkan Angel kembali ke masa hidupnya yang telah lelah untuk mengenang sahabatnya. Namun hubungan kedekatan mereka mulai menimbulkan kecemburuan di hati Gina. Angel menyadari tak ada baiknya bila ia terus bersama Arif yang telah bertunangan.
Arif punya kesibukan baru sejak saat itu, ia mulai memesan banyak pohon natal untuk dia tanamkan di lapangan luas yang kosong sebagai taman yang indah. Ia pun bermimpi untuk mendirikan taman bunga natal untuk Angel. Dan ia pun merahasiakan taman tersebut untuk Angel. Walaupun hubungannya dengan gina mulai memburuk karena Angel, ia pun tak peduli dan terus melakukannya.
Gina pun meminta Angel untuk menjauhin kekasihnya agar hubungan mereka menjadi tidak berantakan. Angel merasa bersalah dan akhirnya menuruti keinginan Gina untuk pergi dari Arif. Dengan perasaan sedih ia pun menyusun kembali sebuah rencana kepergian dari desa tercintanya. Sedangkan Arif nyaris menyelasaikan taman yang akan ia persembahkan untuk Angel. Tepat sebelum menuju natal yang indah akan terjadi dua hari kemudian.
Dan di  malam itu Angel menulis sebuah surat untuk sahabatnya Arif. Ia meletakan surat tersebut sepagi mungkin di depan rumah Arif tepatnya di sebuah halaman terasnya.  Pagi itu tepat pukul 6. Angel telah bersiap siap menuju bus terdekat dari kotanya pukul 9 nanti untuk menuju medan. Namun sebelumnya ia ingin menghabiskan waktunya berjalan di lapangan yang menjadi kenangan terakhirnya.  Ketika pukul tujuh tiba, sebuah gempa besar terjadi di kota. Angel memang merasakan gempa namun ia telah tiba di dataran luas lapangan sehingga dampaknya tidak terlalu besar. Hari itu tepat pukul 7. Ia tiba dengan cahaya matahari mulai berterik.
"tadi kayaknya gempa.. hm..!"

Ia terus berjalan dan matanya memadang penuh terkejut ia melihat sebuah taman penuh dengan pohon natal di lapangan luas tersebut. ia memang telah sebulan tidak berada disini. Dan satu pertanyaan siapa yang membangun pohon ini? Ia pun berdiri ditengah tengah pohon tersebut. Terlihat sebuah batu kecil bertuliskan
untuk Angel , sahabat kecilku masih ingatkan permintaanmu padaku
Sebuah taman kecil di penuhi dengan pohon natal. Kini berkat tuhan aku
memberikan kado itu untukmu
Arif

Angel terperanga, terharu dan menangis. Ia pun terbuai ditaman itu untuk beberapa saat sambil menunggu pesawat melintas diatas, sehingga kenangan itu terasa indah ketika nantinya.
Gempa besar yang terjadi pukul 7 tadi telah meruntuhkan beberapa bangunan rumah. Arif terbangun dengan cepat ia kemudian melihat semua orang telah berkerumunan di luar rumah bertanya tanya , gempa besar yang telah merusak bebarapa rumah. Hal pertama yang ia khwatikan adalah Angel. Ia seorang diri di desa ini.  Namun ibunya memangil dari dalam rumah. ia pun secara tak sengaja menemukan surat di halaman di rumahnya dari Angel.
Dan ketika Arif , Gina dan ibunya berkumpul dalam sebuah ruangan di atas rumahnya yang berlantai 3 , sebuah gemuruh air terdengar. Mereka mulai berpikir apa yang terjadi. Dan semua orang mulai berteriak tentang air besar. Ketiganya menatap ke ruangan teras , dan melihat sebuah air pasang setinggi tiang listrik menerobos masuk ke desa mereka. Mereka beruntung air pasang tersebut hanya menyentuh hingga lantai dua rumah mereka yang hancur lebur diterobos pasang.
Angel masih menikmati kehangatan pohon natal . Akhirnya yang ia tunggu benar benar muncul sebuah pesawat melintas dengan cepat dan diikuti sebuah gemuruh air besar. Ketika ia berbalik badan melihat tingginya pasang. Ia pun terdiam pasrah. Dan sekejap kemudian air pasang tersebut telah menyapu tubuhnya. Hilang dan berakhir.

Surat terakhir yang di tulis Angel untuk Arif
Ketika aku memutuskan untuk pergi
Aku sadar
Aku telah menemukanmu sejak awal perjumpaaan
Di pesawat
Namun mimpi kita benar benar telah terwujud
Setidaknya tanpa kita sadari
Kita telah berada dalam satu kapal yang sama
Walau kamu bukanlah pilot yang kau impikan
Namun natal ini menjadi berkah karena aku telah bertemu kembali
Dengan jawaban di hatiku tentang kamu.
Kamu adalah pangeran kecil dalam hidupku
Kini izinkan aku mencari hidupku
Semoga dengan semau ini
Kita dapat bertemu kelak
Dalam sebuah mimpi yang sama
Antara janji
Dua anak kecil yang lucu
Angel

renungan nata

Renungan Natal

Sally baru berumur 8 tahun ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Georgi. Kakaknya sakit keras dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapat menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena kesulitan keuangan keluarga tersebut.

Sally mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkan kakaknya. Sally masuk ke kamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya, menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati. 3 kali dihitungnya hingga benar-benar yakin tidak salah menghitung jumlah uangnya. Dia memasukkan uang koin tersebut ke dalam saku sweaternya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Sally bosan dan dia menghentak-hentakan kakinya ke lantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Sally kecil.

Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. “Apa yang kau mau?” tanya si apoteker dengan keras. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.”

“Baik, saya ingin berbicara tentang kakak saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama “Dia sakit, dan saya ingin membeli mujizat.”

“Maaf, apa yang kamu katakan ?” kata si apoteker.

“Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkan kakak saya, nah sekarang berapa harga mujizat itu ?”

“Kami tidak menjual mujizat di sini, anak kecil. Saya tidak dapat menolongmu.”

“Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya,” kata Sally dengan lantang.

Seorang pria berpakaian rapi duduk jongkok di hadapan Sally dan bertanya,”Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?”

“Saya tidak tahu,” jawab Sally. Airmata mulai mengalir di pipinya “Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyembuhkannya.”

“Berapa banyak yang kau punya?” tanya pria itu. “Satu dollar 11 sen,” jawabnya dengan bangga. “Dan inilah semua uang yang saya punyai didunia ini.”

“Wah, suatu di luar logika,” senyum pria tadi 1 dollar 11 sen. Harga yang tepat untuk sebuah mujizat.

Dia mengambil uang itu, lalu dengan tangan yang satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata,”Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orangtuamu”.

Pria berpakaian rapi itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang spesialis bedah. Dia terharu pada perjuangan Sally kecil yang masih 8 tahun dalam mencari mujizat dengan uang celengannya. Dr. Carlton Armstrong merasa tergerak oleh belas kasihan untuk membantu operasi bedah dalam penyembuhan kakak Sally. Operasi berjalan sempurna dan Georgi, kakak Sally diselamatkan. Sebuah operasi yang luar biasa dan ajaib karena keluarga Sally tidak perlu mengeluarkan uang, selain tabungan Sally yang diberikan kepada dokter itu.

Sebuah kebijaksanaan bisa kita pelajari dari kisah nyata ini. Ketulusan dan kasih akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu mencari jalan keluar. Si Sally tidak punya uang yang cukup, tidak punya tenaga yang cukup, tetapi kasih yang tulus, itulah yang mendorong dia untuk menyusuri jalan dari rumahnya menuju ke toko obat dan berusaha keras mencari pertolongan. Ketulusan dan kasih memberi dorongan yang kuat untuk seseorang mencari jalan keluar. Bila kita ada masalah, biarlah kasih dan ketulusan yang memerintah hati kita, sehingga dengan bijaksana kita akan mencari jalan keluar.

Drama Natal

DRAMA NATAL: HADIAH YANG KEKAL


HADIAH YANG KEKAL
Ide cerita dan Naskah : Kak Yudi

Prolog
Si Cakep, Si Kaya, Si Gendut, Si Miskin sedang duduk (berpikir) ada yang melihat ke atas, ada yang bertopang dagu, ada yang memegangi dahinya, dsb…)

Narator
Sebentar lagi Natal tiba. Beberapa anak sedang duduk dan mereka-reka bingkisan apa yang ingin mereka minta kepada papa-mama mereka sebagai hadiah di Hari Natal.

BABAK I
(Setting : Taman)
(Para penari masuk ketika terdengar musik)
Tarian : Feliz Navidad (Natal T’lah Tiba)

(Para penari keluar, tiga anak berkostum aneh yang mewakili mainan pakaian dan coklat masuk panggung)
Si Cakep
(berdiri, maju ke depan dan melambaikan tangan ke penonton) Hai, teman-teman! Biasanya setiap Hari Natal tiba, saya pasti akan dibelikan sepatu dan baju baru oleh mama dan papaku.

Baju & Sepatu: (kedua tangan ditarik di depan dada) Yess!! Anak-anak tidak pernah melupakan saya, setiap Tahun, bila Hari Natal tiba, mereka pasti akan minta dibelikan baju dan sepatu baru. Papa dan mama mereka sampai mengeluarkan uang banyak untuk membeliku. (berhenti sebentar) Tapi sayang…..saya hanya dipakai beberapa kali saja, setelah itu saya hanya disimpan di dalam lemari sampai saya menjadi butut dan rusak! Kalau udah begitu, pasti saya cuma dijadikan lap atau kain pel…

Si Kaya
(berdiri, membusungkan dada dan menepuk dada) Kalau Saya, setiap Hari Natal tiba, saya pasti mendapat mainan yang bagus dan yang paling mahal, karena Mama dan Papa belinya di Mega Mall yang keren. Eh, pernah juga loh, dibeli dari luar negeri….Emm…Papaku kan kolor melorot, eh salah, kolong merat, eh salah lagi…apa sih temen-temen…ya, itu. Konglomerat!

Mainan
(Menyenggol sepatu dan baju dengan gaya mencibir) Hei, bukan kamu saja yang disukai anak-anak, karena model saya beraneka ragam, tapi….saya sering dibanting dan dirusak oleh mereka, yach…nggak awet juga!

Si Gendut
Nah, kalau saya maunya minta coklat yang u…..enak! Silver queen, tobleron, cadsburry..ah, kalau itu sih udah bosen. Pokoknya, saya mau coklat yang istimewa di Hari Natal tahun ini.

Coklat
Ih, saya paling mahal harganya, lho! Apalagi kalau di import dari luar negeri dan rasanya enak sekali!! Tapi sayang, saya tidak bisa disimpan lama nanti bisa rusak dan kalau sudah masuk mulut anak-anak itu, saya jadi lembek dan jelek, lalu habis ditelan mereka. Iya, yach, ternyata saya juga tidak bisa awet seperti hadiah yang lainnya! Oh, sedihnya…. (pasang wajah cemberut)

Si Miskin
Kalau saya , sich, maunya hadiah yang nggak habis-habis, nggak pernah rusak sampai saya besar nanti dan saya nggak perlu beli, jadi gratis aja! Soalnya, papa dan mama lagi nggak punya uang untuk beli hadiah yang mahal-mahal.

Si Cakep+Kaya+Gendut
(mencibir dan mengejek sambil mengacungkan jari telunjuknya dan menggoyangkan tangannya dari atas ke bawah) Aduh…kasihan deh, lo…

Si Cakep
Masa mau minta hadiah yang nggak habis-habis, nggak pernah rusak dan nggak usah beli
Si Kaya Mana ada hadiah seperti itu?

Si Gendut
Iya, biar sampai dunia ini persegi, nggak bakalan kamu dapat!

Si Miskin
(tangan bersedakep di depan dada dan memandang ketiga anak itu lalu tersenyum) Kita lihat aja, nanti !

Narator
Itulah yang dipikirkan mereka. Satu hadiah yang tidak akan rusak, tidak akan habis dan tetap mereka miliki sampai selama-lamanya….Kalian tahu, hadiah apakah itu???

Babak 2
Si Murung
(duduk menekuk lututnya dan meletakkan dagunya di atas kedua lututnya dengan wajah sedih) Hadiah Natal? Mungkin itu tinggal kenangan. Dulu Mama-Papa selalu ingat membelikanku hadiah untuk Hari Natal. Tapi sekarang….jangankan hadiah, mereka bahkan tidak ingat padaku lagi…

Si Miskin
Hai, teman. Kenapa kau kelihatan sedih. Bukankah seharusnya kamu bersukacita menyambut hari kelahiran Yesus..

Si Murung
Aku kehilangan papa-mamaku…

Si Miskin
Apa? Kehilangan papa-mama? Maksudmu mereka sudah meninggal?

Si Murung
Tidak, mereka tidak meninggal. Tetapi mereka terlalu sibuk untuk mengingatku lagi. Senin sampai Sabtu sibuk kerja mencari uang. Minggu mereka sibuk di gereja, katanya sih, pelayanan. Aku sering ditinggal sendirian. Sekarang, Hari Natal pun mereka tidak ingat untuk membelikanku hadiah…

Si Miskin
Ya, sudah. Aku akan menemanimu sekarang. Kamu tidak perlu bersedih, bukankah masih banyak hal lain yang bisa membuat kita senang, misalnya lagu Natal yang merdu…cerita Natal yang indah…dan tarian Natal yang ceria….

TARIAN “HYMNE OF JOY” (Kesukaan bagi Dunia)
Si Murung
(berdiri dan menatap Si Miskin) Tunggu! Kau ingat tentang Yesus?

Si Miskin
(tersenyum) Ya, tentu. Aku sangat mengasihi Yesus.

Si Murung
Bukan itu maksudku, tetapi kau….Kau seperti Yesus!! Yesus yang kudengar di Sekolah Minggu. Yesus yang mengasihi semua manusia: yang sakit, yang susah, yang menderita, dan yang kesepian seperti aku ini…

Si Miskin
Oh, ya? (menutup mulutnya dengan telapak tangan) Ya, Tuhan. Kenapa aku tidak menyadari kalau aku sudah mendapatkan hadiah yang kekal itu..

Si C+K+G
Apa? Kau sudah mendapatkan hadiah itu!?

Si Miskin
Benar, teman-teman. Aku sudah mendapatkan hadiah yang kekal itu. Dia tidak bisa rusak, tidak pernah habis dan akan menjadi milikku sampai aku besar nanti, bahkan sampai selamanya..

Si Gendut
Wah, hebat! Kalau gitu bagi dooong…

Si Kaya
Hei, gendut. Aku duluan

Si Cakep
(menarik kedua temannya) Aku dong yang duluan. Tadi kan yang keluar panggung aku duluan…

Si Miskin
Tenang…Sebenarnya kita semua bisa memilikinya. Hadiah yang kekal itu adalah Yesus. Allah Bapa telah memberikan-Nya kepada kita sebagai hadiah yang kekal.

Si Murung
Ya, karena begitu besar kasih Allah kepada kita, maka Ia mengaruniakan Yesus kepada kita supaya kita selamat dan beroleh hidup kekal (menengok si Miskin) Begitu ‘kan?

Si Miskin
(mengacungkan jempol) Hadiah itu bisa kalian miliki, bila kalian mau menerima Dia dalam hati kalian…

Si Kaya
Aku mau

Si Cakep
Aku mau

Si Gendut
Aku juga

Si Miskin
Nah, hadiah yang termahal, terindah dan kekal selama-lamanya tidak kita dapatkan di dunia ini, tetapi telah diberikan oleh Allah, yaitu pada malam Natal ketika Yesus turun ke dunia untuk menyelamatkan kita semua

Epilog
Narator Nah, adik-adik. Ternyata hadiah yang kekal itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Semua hadiah di dunia ini akan rusak dan musnah, tetapi Yesus akan menjadi milik kita sampai selama-lamanya. Amin.

Theme Song
Di antara yang indah Dialah terindah
Di antara yang mulia Dia lebih mulia
Dia tak akan pudar dan tak kan pernah musnah
Dialah Yesus, Hadiah dari Sorga
Dia diberikan kepada kita
S’bagai anug’rah dari Allah Bapa
Untuk tebus dosa kita semua
Bagi kita yang percaya pada-Nya
Di antara yang indah Dialah terindah
Di antara yang mulia Dia lebih mulia
Dia tak akan pudar dan tak kan pernah musnah
Dialah Yesus, Hadiah dari Sorga
Dialah Yesus, Hadiah yang kekal
Dialah Yesus, untuk kita semua…


CATATAN:

Setting Panggung
Taman dengan beberapa tanaman hias dan lampu taman

Perlengkapan & Tokoh:
1.Si Cakep: (Perempuan, centil dengan pakaian pesta putih dan pita rambut merah)
2.Si Kaya: (Laki-Laki, berdasi, pakai jas, gayanya sedikit sombong)
3.Si Gendut: (Laki-laki, gendut dengan pakaian warna-warni cerah)
4.Si Murung: (Laki-laki, berpakaian santai dengan topi)
5.Si Miskin: (Perempuan, pakaian sederhana, ceria, penuh senyum)
6.Baju & Sepatu : Kostum bentuk sepatu atau baju atau bisa juga dibuat dari karton
7.Mainan: Kostum bentuk mobil, boneka, dsb..dari karton
8.Coklat: Kostum bentuk coklat dari karton, bisa ditempeli iklan coklat
9.Dua team penari untuk lagu Feliz Navidad dan Hymne of Joy

Drama bisa diakhiri setelah epilog, tetapi bisa juga diakhiri dengan menyanyikan lagu tema bersama seluruh pemain drama dan penari.

Selamat berlatih. Tuhan memberkati.

Selamat Natal…..

Asalkan Yesus bersama kita

Puisi natal "Asalkan Yesus Bersama Kita"

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku
Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap
Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita

puisi natal untuk sahabat

Selamat Natal, Sahabat


Desember telah tiba
Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Kue-kue yang lezat dan rencana liburan
Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih

Di hari Natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku menyapamu wahai sahabat
Kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
Kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
Kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
Kau yang bertanya sendiri seperti apakah Natal kali ini
Natal ini masih milikmu
Dalam keriuhan pun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan: Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra Natal datang untukku juga untukmu
Kamu tidak dilupakan-Nya Natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat Natal, sahabatku..